Wednesday, March 23, 2011

Pria Pertama yang Kucintai

Diantara puluhan cerita indah tenang Ayah, aku tidak memiliki begitu banyak cerita menarikuntuk dituliskan. Ingatan bahagiaku tentangnya pun tak begitu banyak.

Sejak kecil aku mengenalnya sebagai sosok yang begitu tegas, begitu keras hingga begitu sulit bagiku untuk meluluhkannya. Hatikupun ikut mengeras, aku menjadi sama seperti dia begitu sulit untuk diluluhkan. semua orang yang melihat dan mengenalku berkata, "Kamu sama seperti Ayahmu".

Dia bukan superhero seperti yang kudengar dari teman-temanku tentang siapa itu ayah. Hal terbaik yang kualami bersamanya adalah karna dia pria pertama yang kucintai. Entah karena apa, kini aku menyalahkannya atas banyak hal. aku mulai marah ketika ia membuat ku punya 4 orang tua dan anggota keluarga baru yang menyesaki foto-foto di dinding rumah.

Dibalik kekerasan hatiku padanya, tetap aku wanita biasa. aku tidak pernah bisa membencinya selugas ketika aku berteriak pada bintang ketika malam. Aku begitu mencintai ayahku, aku tahu bahwa ia sama seperti aku, aku tahu juga bahwa kadang ia rapuh. Satu hal yang aku sayangkan, ia berpikir bahwa aku begitu membencinya. aku tidak menyalahkan jika ia berpikir demikian, ini karena memang aku tidak pernah lagi menunjukan cintaku selain hanya lewat doa. Tapi dari lubuk hati ku terdalam, aku begitu ingin melihatnya bahagia. ketika keriput mendatanginya, aku ingin ia bisa tertawa bahagia bersama istri dan anak-anaknya. Aku juga ingin menjadi bagian dari tawa dan bahagianya.

Sudah lama sejak tahun 2002, aku tidak pernah lagi memeluknya. Tahun ini saat aku mengunjunginya nanti, aku ingin memeluknya lagi dan berkata "Aku sayang kamu Ayah!"

(ditulis oleh Sofa Merah)







No comments:

Post a Comment