Friday, March 25, 2011

Pria Luar Biasa itu Papaku

papa...
saya punya tumpukan kenangan bersamanya
saya punya rentetan mimpi untuk diwujudkan bersamanya
seperti banyak anak perempuan lain, buat saya papa adalah cinta pertama dan cinta sejati
dan saya selalu bilang.. "laki-laki yang ingin jadi suamiku kelak, harus seperti papa"
papa adalah yang kedua yang sangat saya cintai setelah Allah..
saya masih ingat bagaimana papa membuatkan mainan berbentuk jam untuk mengajari saya cara membaca jam
papa membuatkan saya banyak gambar indah untuk mengajari saya mengenal warna
dia tidak pernah mengecewakan

papa tidak pernah meninggalkan saya dalam keadaan apapun
termasuk saat dokter menyatakan, saya positif terkena leukimia stadium dua
papa dengan tenang mengenggam tangan saya dan menenangkan saya yang menangis terus menerus
dengan sangat tenang, papa bilang " tenang sayang, ini tidak sesakit ketika kamu diimunisasi"
waktu saya sering muntah karna rasa mual setelah kemo, papa tanpa jijik membersihkan wajah saya dan memeluk saya yang tidak berhenti menangis
ketika saya ingin menyerah dan ingin semua itu dihentikan papa bilang,
"papa mohon, untuk pertama kalinya papa mohon sama kamu, jangan putuskan takdir papa untuk memiliki, merawat, membesarkan dan mengantar kamu menjadi orang hebat, papa ingin jadi wali dan menikahkan kamu suatu hari nanti"

tiap kali saya ingin menyerah saya selalu ingat wajah letihnya yang tidak pernah menyerah untuk mengusahakan kesembuhan saya
dan kesembuhan itu ternyata bisa saya raih
lewat papa, Tuhan memperpanjang kontrak hidup saya


sekarang saya jauh dari papa
sangat jauh
seperti keinginannya..
saya sedang berjuang untuk jadi orang besar
orang besar menurut versi kami..
orang besar di hati kami masing-masing
rindu saya berlipat-lipat tiap hari
saya tau papa juga rindu
tapi dia hampir tidak pernah menelpon saya
mama bilang dia selalu menangis tiap telpon
dan dia tidak ingin saya tahu bahwa dia sangat mengkhawatirkan saya


kalau saja ada mesin waktu, saya ingin menebus segala kekecewaan yang sudah dia rasakan karena saya..
kegagalan pertunangan saya
dan banyak hal..
maafin utik pap..
atas semua kebodohan yang sudah utik lakukan dan menyakiti papa
atas segala kesalahan yang membuat papa kecewa
atas semua rasa khawatir yang papa rasakan karna utik
atas semua tangis papa yang sempat tumpah karna utik
ah.. pap..
rasanya baru kemarin papa menggendongku di punggung 
rasanya baru semalam papa mendongeng cerita si ande ande lumut
rasanya baru tadi pagi papa mengantarku sekolah di hari pertama
dan sekarang aku hampir 25 tahun
sekarang giliranku menjaga papa
merawat dan membahagiakan papa..
terima kasih pa, untuk semua waktu yang sudah papa korbankan untukku
aku mencintai papa..
lebih dari apapun..
dan aku janji..
akan kupertaruhkan apapun
demi melihat papa tetap tersenyum dan tertawa bahagia di masa-masa senja papa nanti..

untuk papa yang tidak pernah berhenti kucintai dan mencintaiku..

(ditulis oleh Putri Utik di ceritaudaradankita.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment