Tuesday, March 22, 2011

My Pure Expression

sebenernya ini tulisan lama, kira kira pas gw semester satu hehe sekarang alhamdulillah akan menginjak semester tiga dalam waktu beberapa minggu ini.

gw cuma mau nulis apa yang ga bisa gw ungkapin..
haha gaya ya gw, tapi memang begitu adanya. Gw jarang sekali bisa mengungkapkan apa yang gw rasain, terlebih klo itu menyangkut orang tua gw, yaa mungkin sifat kurang terbukanya gw ini yang bikin gw sering dianggap sebagai orang yang cuek hehe

Jadi gini ..
setelah gw membaca buku keduanya ANDY F. NOYA, dari sekian macam bagian kehidupannya om andy, ada satu bagian yang gw suka, bagian dimana om andy menceritakan tentang AYAH. Dibagian tersebut ada kata-kata yang menurut gw lumayan menyentuh..

Om Andy : "Hidup begitu singkat. Kadang kita merasa tidak saling membutuhkan, tidak saling mencintai, sampaimaut akhirnya memisahkan kita. Akan lebih berarti wujud cinta yang kita perlihatkan pada orang orang tercinta ketika mereka masih hidup, ketimbang air mata yang tumpah dipusaran yang tidak lagi bermakna"

Ayah..
sosok laki-laki berumur 50tahun keatas, dengan muka yang mulai berubah menjadi kerutan-kerutan yang menggambarkan betapa ia sudah semakin tua. Banyak kejadian yang gw alami bersamanya, entah berapa banyak. Tapi tak pernah sekalipun gw mengatakan "kana sayang ayah". Miris bukan ??
Anak macam apa gw, untuk mengatakan hal seperti itu aja gw ga bisa, gw malu, seakan-akan gw ga peduli. Yaa gw tau kenapa gw seperti itu, karena gw menganggapnya dengan atau tidaknya gw mengatakan hal tersebut, toh tidak akan mengubah apa-apa.

Gw selalu iri disaat gw melihat teman-teman gw yang bisa bencengkrama sebegitu bebasnya dengan ayah mereka, bisa berjalan-jalan bersama, bisa menggandeng tangannya, atau hanya sekedar mencium kedua pipinya. Tapi gw ga mau bohong, gw pun pernah melakukan hal-hal tersebut, gw pernah menggandeng tangan beliau tetapi hanya ketika kami akan menyebrang jalan, gw pernah mencium kedua pipi beliau tetapi hanya ketika kami selesai melaksanakan sholat berjamaah atau ketika beliau hendak pergi dinas. Yaa hanya tetapi, tetapi dan tetapi.

Dalam hati ini berkata : " Kana sayang ayah, walupun tidak pernah sekalipun aku mengucapkannya, sayang aku ke Ayah sama besar dengan sayang aku ke Mamah, Gigih dan Abi. Terima kasih sudah menjadi bagian terpenting dalam hidup aku. Ketika datang saatnya nanti, Insya Allah aku akan membahagiakan mereka ya ALLAH. "
Amin

No comments:

Post a Comment