Selamat berjuang!!!
Yaa, kata-kata yang selalu papa ucapkan kepada anak-anaknya saat kami turun dari mobil dan kami mulai masuk gerbang sekolah sampai akhirnya kami bekerja (saya menanti kata-kata ini jika saya harus melangkah dalam altar bersama pria sejati). Saat dia berkata selamat berjuang, dia memastikan kami sampai di tempat paling aman untuk mulai menjalani hidup di hari ini.
Papa adalah sosok one in a million dalam hidup saya, terlalu besar rasa terimakasih saya kepada papa. Badannya yang tidak terlalu besar atau gendut tetapi dengan hangat memeluk saya saat saya sakit atau saat resah. Tangannya yang kokoh walaupun tidak seperti binaragawan tetapi selalu ada untuk mengambil bagian dalam mengangkat hal-hal kecil untuk kami, mulai dari tas-tas sekolah kami sampai mencuci mobil kami.
Bukannya tidak pernah kami berdua adu argumen, terlalu sering. Mulai dari politik, agama, bacaan, fenomena hidup, prinsip hidup, tontonan dan apapun itu. Walaupun menurut saya ucapannya sangat masuk akal. Sosok ayah yang "rempong" namun bijak dan menjaga putri-putrinya membuat saya selalu terharu jika saya melihat rambut putih Papa dan saat Papa tertidur nyenyak.
Papa, tidak pernah tanpa alasan yang tidak masuk akal, dia tidak menunggu anak-anaknya pulang les. Selelah-lelahnya Papa, dia pasti akan menjemput saya dan kakak saya, menunggu kami, menanti cerita kami. Luar biasa Papa mau menunggu kami dan tidak pernah mengeluh capai, bosan-tidak pernah. Semua Papa lakukan dengan sukacita (saat saya menuliskan cerita terlintas wajah Papa saat menunggu kami).
Hal lain yang membuat saya berdecak kagum terhadap pria ini adalah Papa seorang "juru minum" yang ahli yang sangat pandai meracik susu untuk saya dan kakak. Dari semua susu yang pernah saya minum, susu buatan Papalah yang sesuai di lidah saya. Sedari bayi sampai saya bekerja, Papalah yang membuat susu untuk kami dan selalu-selalu-selalu enak. Kehangatan susu yang Papa buat, ditemani dengan rasa hangat kebersamaan setiap kali sebelum atau sesudah doa keluarga papa selalu bertanya "Ada informasi apa hari ini?". Mungkin terkadang terkesan "kepo di malam hari" tetapi tidak untuk Papa. Dia sungguh mendengarkan, sungguh memberi nasihat yang baik dan sungguh pula moment ini adalahmoment yang saya rindukan jikalau dia tidak ada di rumah.
Sampai dengan saat ini di usia saya yang memasuki 23 tahun, selalu ada saja yang membuat saya semakin mencintai keluarga, papa, mama, kakak (dalam kasus ini Papalah yang paling tersohor). Pertanyaan dan pernyataan Papa setiap hari yang menunjukkan betapa pedulinya Papa kepada saya:
Posisi dimana? pastinya untuk mengetahui saya dimana, pulang jam berapa. Hmm Papa buat susu loh nak!! (Saya suka saat Papa panggil saya nak!!). Pastinya masih banyak lagi pertanyaan dan pernyataan yang membuat saya tertawa dan hanya bisa bilang "ya ampuuun, one in a million banget nih bos yang satu ini".
Papa, sosok yang selalu bangun di tengah malam hanya untuk mengecek apakah selimut kami menghangatkan tubuh kami atau tidak, sambil mengelus-elus kepala kami dan berkata "puji Tuhan haleluya, terimakasih Tuhan". Papa sosok yang selalu dengan "bawelnya" mengajarkan kami membaca, menulis, menyetir mobil, bergaul dengan pria atau wanita dan mengajari kami makna hidup. Papa sosok yang selalu menggenggam tangan saya saat di mall atau dimanapun. Papa yang selalu duduk dan menunggu di ruang tamu jika kami, salah satu keluarganya belum pulang. Papa sosok yang selalu menjadikan kami bagai sekretaris pribadinya untuk membuka FBnya.
Papa adalah sosok yang selalu mengingatkan kami untuk tidak lupa minum vitamin. Papa adalah sosok yang selalu berkata: "Puji Tuhan, terimakasih Tuhan" atas rasa syukurnya dengan keluarga yang dia miliki. Papa adalah sosok yang selalu memberkati kami saat malam tutup tahun, di saat yang lain mungkin teman-teman saya berpesta dan bereuphoria dengan keramaian tahun baru. Saya dan Papa saling mengoreksi apa yang terjadi sepanjang tahun antara kami berdua. Tidak lupa papa adalah sosok yang selalu menasihati saya mengenai pria dan selalu membawa kami lebih dekat pada Tuhan.
I’m really proud of my dad. For me, he’s the smartest, toughest, most diligent and independent man in the world. This fun-loving family man really cares about us&heartily loves us. He never gets tired of striving for his family no matter what.
I’m always in tears everytime I watch his back slowly disappear in the crowd when I see him off at the airport.I love him so much.
Papa, dengan segala kelebihan dan kekuranganmu. Saya mencintaimu amat sangat dan terimakasih untuk selalu menjadi figur Papa yang luar biasa. Pria yang tiada duanya. Terimakasih untuk semuanya Papa. Seperti Papa selalu berkata: "Selamat Berjuang nak!!". Kata-kata positif itu yang membuat saya tidak pernah menyerah dalam hidup. Hal yang sama yang akan saya ucapkan untuk Papa:
"Selamat berjuang Papa dengan segala yang akan Papa lakukan untuk keluarga kecil kami, selamat berjuang Papa untuk setiap menit dalam hidup Papa dan untuk semua doa yang Papa berikan untuk kami"
I love u Papa, i always pray for you.
(ditulis oleh Sonia Natasha di http://soniascrubby.multiply.com/journal/item/20/Saya_dan_Papa_adalah_soulmate)
No comments:
Post a Comment