Selama kuhidup apa yang Tuhan perbuat dalam kehidupanku, aku pahami sebagai sebuah rencana Tuhan yang indah. Buruk bahkan terlampau buruk sekalipun yang sempat terjadi, tetap aku pahami bahwa Tuhan punya rencana baik tersendiri yang dipersiapkannya untukku kelak. Dan aku tetap mengucap syukur dalam sakitku.
Berbeda di hari itu, kala tawaku bersama seorang sahabat mengisi penuh hari Mingguku usai ibadahku. Rencana tersendiri bagi Tuhan yang masih tak kupahami hingga saat ini, yang ku coba mereka-reka namun selalu gagal dan gagal. Hidupku, hidupmu bahkan hidup ayahku semuanya Bapa di sorga yang empunya. Ya, Bapa yang memiliki hidup itu.
Di Minggu sore kala itu, nyaris tak bernyawa separuh jiwaku. Duniaku seakan lenyap tak berbekas, hidupku seakan sia-sia kudapati.
Tetap aku mengucap syukur,
hanya sedikit aku berucap kata ‘mengapa Tuhan?’ ‘mengapa Bapa?’ hanya itu. Selebihnya hingga saat ini, walau masih tak kupahami maksud dan rencana Tuhan, aku mengucap ‘Tuhan Yesus baik‘ tak terhitung berapa kali kuucap Tuhan Yesus baikdan dalam doaku tetap kusisipkan Tuhan Yesus baik
Tuhan Yesus baik, Engkau benar-benar baik mamaku, bagi kakakku dan bagiku. Sangat baik, bahkan terlalu baik ya Bapa.
Pap terkasih,
apa kabarmu disana?
tersenyum kah engkau melihatku dari kejauhanmu?
jangan sungkan menegurku bila ku salah melangkah, kalau perlu dengan pukulan. aku siap.
aku tetap menunggu ucapan kasihmu yang tak pernah kau lupa di hari ulang tahunku selanjutnya dan seterusnya.
aku sulit memikirkan 5 tahun kedepan bila rindu itu menghampiri, 3 hari setelah kepergianmu pun aku sudah rindu dirimu.
Pap,
peluk aku dari kejauhanmu
usap rambutku dari kejauhanmu
gandeng tanganku dari kejauhanmu
betapa aku merindukanmu, ini anakmu.
—
Thank you for the laughter,
For the good times that we share,
Thanks for always listening,
For trying to be fair.
Thank you for your comfort,
When things are going bad,
Thank you for the shoulder,
To cry on when I’m sad.
This poem is a reminder that
All my life through,
I’ll be thanking Heaven
For a Special Dad like you.”
aku sayang engkau Pap
terlebih Mama ..
sering-seringlah mengunjungiku dalam mimpiku. Sangat mencintaimu
(ditulis oleh Yunita Patiri di
No comments:
Post a Comment